Bojongkokosan. Yang Terabaikan Part 1
Tahun 1945 adalah tahun yang sangat bersejarah, karena saat
itulah negara kita tercinta memproklamirkan kemerdekaannya. Tapi, mengingat
Perang Asia Pasifik yang belum selesai menjadi kendala bagi NKRI untuk
benar-benar “bebas-lepas”, karena
kedatangan pasukan Sekutu yaitu Inggris dan membawa Belanda dengan niat ingin
menguasai kembali tanah Nusantara.
Sikap
rakyat yang saat itu menerima dengan baik kedatangan Sekutu, karena “niat”
asalnya adalah untuk melucuti tentara Jepang dan Memulangkan kembali tawanan
perang yaitu orang Belanda. Tapi reaksi masyarakat langsung berubah saat
mengetahui mereka membawa Belanda kembali ke sini, dan diiringi oleh penguasaan
Belanda terhadap Ibu Kota Jakarta yang memaksa Pemerintahan Indonesia yang saat
itu masih sangat muda berpindah tempat ke Yogyakarta.
Dan
setelah menguasai Jakarta, mereka juga ingin memperluas sampai ke Bandung. Dan
satu-satunya jalan yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung adalah
Bogor-Sukabumi-Cianjur (saat itu belum ada
tol :D).
Pada 21 November 1945, dengan menggunakan kereta api.
Melalui Cikampek, Sekutu di Jakarta ingin mengirim logistik ke Bandung dengan
dikawal pasukan Gurkha.
Kereta
ini dihadang oleh TKR, semua pasukan Gurkha tewas dan barang bawaannya dirampas
dari kereta. Peristiwa ini yang membuat Sekutu berunding dengan Perdana Mentri
Sutan Sjahrir dengan persetujuan logistik harus dikawal TKR. Tapi percuma, Sekutu sering melanggar.
Alih-alih ingin menguasai Bandung, konvoy illegal mereka
yang penuh dengan persenjataan modern dan artileri yang mumpuni dipantek oleh
TKR di daerah Bojongkokosan. Tepatnya tanggal 9 Desember 1945.
Pengerusakan Jalan
yang dilakukan oleh TKR source:google image
Tentara Inggris tidak hanya terdiri
dari orang bule saja, melainkan juga dari koloni mereka di India. Dibuktikan
oleh kehadiran tentara Gurkha (Koloni Inggris di India).
Pengrusakan jalan membuahkan hasil, Pasukan Inggris tertahan
dan tidak bergerak saat jam 3 sore.
0 komentar: