Bojongkokosan Yang Terabaikan Part 5
Assalamualikum Wr.Wb
Niat dari Belanda yang ingin kembali menguasai Nusantara kandas, sudah jatuh tertimpa tangga.
Niat dari Belanda yang ingin kembali menguasai Nusantara kandas, sudah jatuh tertimpa tangga.
Sudah dilarang oleh Atlantic Charter, saat ingin merebut
kembali dibikin babak belur TKR.
Dari tanggal 10-14 Maret 1946, penghadangan dari
Bojongkokosan (Sukabumi) sampai Ciranjang (Cianjur). Sniper TKR ditempatkan
disepanjang wilayah tersebut.
Pertempuran semakin
meluas hingga Bandung.
TKR di Bandung diultimatum Sekutu, agar mereka berpindah ke
selatan paling tidak 11km dari Bandung dan paling lambat tanggal 24 Maret 1946
atau Bandung akan dibumihanguskan. Menyadari mereka kekurangan jumlah dan
peralatan merekapun pergi meninggalkan Bandung. Tapi, sebelum mereka pergi TKR
dan rakyat membumihanguskan Bandung agar saat Sekutu datang Bandung sudah
benar-benar hancur dan tidak dapat dimanfaatkan oleh Sekutu.
Disinilah
terjadi peristiwa yang bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu Bandung Lautan
Api, sampai-sampai Ismail Marzuki menciptakan sebuah lagu untuk mengenang
peristiwa tersebut.
Tapi, sebelum peristiwa itu berlangsung terdapat banyak
sekali rentetan peristiwa penting yang terjadi, salah satunya adalah
Pertempuran Bojongkokosan. Dan peristiwa ini seperti di-“anak tiri”-kan oleh
pemerintah, karna hanya menjadi Hari Juang Siliwangi yang sifatnya hanya lokal
atau hanya berlaku di kawasan Jawa Barat (tidak jadi hari libur lagi :D).
Sempat meminta
pengajuan via Presiden Ibu Megawati ke KSAD
“Tapi, jawabannya apa setelah disebutkeun,didongengkeun ku
saya (diceritakan dengan rinci oleh saya)? Lah itu mah kecil, dimana-mana juga
ada. Waduh. Sampai ada yang nangis dari kita. Hemh (tanda kesal) bekas ayahnya,
kakeknya. Denger ini banyak yang nangis” cerita Letkol Edi Sukardi.
Pengajuan terus dilakukan dan hasilnya: “Sudah lah, jangan
gede-gede teuing (amat), berikanlah Hari Juang Siliwangi” lanjutnya.
Pendapat Saya :
Jujur saya kecewa. Karena mereka juga pejuang dan damage-nya
cukup terasa bagi Sekutu (150-an lebih kendaraan hancur ditambah 1 pesawat dan
ratusan korban baik luka dan jiwa).
Entahlah.
2 paragraf terakhir dari Official site Desa Bojongkokosan :
Sebuah sejarah perjuangan heroik,
puluhan pejuang dan ratusan rakyat yang dengan gagah berani memperjuangkan
bangsa dan negara ini dengan jiwa raganya. Pembelajaran hidup yang perlu kita
teladani dan dijadikan momentum untuk tetap memelihara jiwa dan semangat
kepahlawanan pejuang-pejuang bangsa di daerah yang tak kalah heroik dengan
semangat kedaerahannya.
Memang, banyak
hal yang bisa dipelajari dari generasi pejuang di negeri ini, antara lain
semangat berjuang, keikhlasan, keteguhan hati, semangat pantang menyerah,
keberanian, tidak mengejar imbalan dan seterusnya. Kita generasi muda sekarang banyak berhutang kepada generasi pejuang.
Generasi yang
tidak membutuhkan pamrih, penghormatan, dan fasilitas Negara. Karena berjuang
memang butuh kesabaran dan pengorbanan baik harta maupun jiwa raga. Kita doakan
mereka agar di terima amal ibadahnya, dan mati syahid membela negara kita
tercinta ini.Amiiin
Source :
images.google.com
0 komentar: